Banyak pasien atrial fibrilasi Indonesia masih di usia produktif 

Atrial fibrilasi adalah kondisi jantung yang sering terjadi pada usia lanjut, namun kini semakin banyak pasien atrial fibrilasi di Indonesia yang masih berusia produktif. Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan tidak efisien. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, jumlah pasien atrial fibrilasi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini bisa disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik. Namun yang mengejutkan adalah semakin banyak pasien atrial fibrilasi yang masih berusia produktif, yaitu di bawah usia 65 tahun.

Pasien atrial fibrilasi yang masih berusia produktif ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius seperti stroke atau gagal jantung. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat dan teratur. Penanganan atrial fibrilasi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan antiaritmia, pengendalian tekanan darah, serta terapi penggantian hormon jika diperlukan.

Selain itu, pasien atrial fibrilasi juga perlu melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti menghindari merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga. Selain itu, mereka juga perlu mengikuti program pengendalian tekanan darah dan kolesterol secara teratur.

Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup yang sehat, pasien atrial fibrilasi di Indonesia yang masih berusia produktif dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Penting bagi mereka untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung secara rutin untuk memantau kondisi jantung mereka dan mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga dengan kesadaran dan perhatian yang lebih besar terhadap kesehatan jantung, kita dapat mencegah dan mengatasi masalah atrial fibrilasi dengan lebih baik di masa depan.

Article info