Flourida di air minum dikhawatirkan sebabkan skor IQ anak jadi rendah

Fluorida di air minum telah lama menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi fluorida dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk menurunkan skor IQ anak.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan kandungan fluorida tinggi dalam air minum memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan skor IQ. Penelitian ini melibatkan lebih dari 500 anak usia 6 hingga 12 tahun di Cina, yang tinggal di daerah dengan tingkat fluorida air minum yang bervariasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat fluorida air minum di atas 0.5 mg/L memiliki skor IQ yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di daerah dengan tingkat fluorida di bawah 0.5 mg/L. Penurunan skor IQ ini diyakini disebabkan oleh efek neurotoksik dari fluorida pada perkembangan otak anak.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara fluorida dan penurunan skor IQ anak, namun temuan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak orang tua yang mulai mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi air minum yang mengandung fluorida, atau bahkan mencari alternatif lain seperti air minum kemasan atau sistem penyaringan air.
Pemerintah juga diharapkan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tegas terkait masalah ini, seperti mengatur batas maksimum kandungan fluorida dalam air minum yang aman untuk dikonsumsi. Kesehatan anak-anak merupakan prioritas utama, dan perlindungan terhadap perkembangan kognitif mereka harus diutamakan.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kualitas air minum yang mereka konsumsi, terutama terkait dengan kandungan fluorida. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan, dan menjaga agar mereka terlindungi dari bahaya fluorida di air minum adalah tanggung jawab bersama.