Kekerasan masa kecil berisiko sebabkan autoimun

Kekerasan masa kecil dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan seseorang. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kekerasan fisik, emosional, atau seksual yang dialami saat masih anak-anak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun di kemudian hari.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Ini dapat menyebabkan berbagai kondisi medis seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit tiroid. Penyebab pasti penyakit autoimun masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, termasuk faktor genetik dan lingkungan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa orang yang mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual saat masih anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun. Hal ini disebabkan oleh stres kronis yang dialami oleh korban kekerasan, yang dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan reaksi autoimun.
Bukan hanya stres psikologis yang dapat memicu respons autoimun, tetapi juga perubahan epigenetik yang terjadi akibat kekerasan masa kecil. Epigenetik adalah perubahan pada ekspresi gen yang dapat dipicu oleh lingkungan dan pengalaman hidup seseorang. Para peneliti menemukan bahwa kekerasan masa kecil dapat mempengaruhi ekspresi gen yang terlibat dalam regulasi sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun.
Temuan ini menyoroti pentingnya perlindungan anak-anak dari kekerasan dan trauma selama masa pertumbuhan mereka. Pencegahan kekerasan masa kecil tidak hanya akan melindungi kesehatan mental dan emosional anak-anak, tetapi juga dapat mencegah risiko terkena penyakit autoimun di kemudian hari.
Sebagai masyarakat, kita perlu meningkatkan kesadaran akan dampak negatif kekerasan masa kecil dan mendukung upaya pencegahan yang lebih efektif. Melindungi dan memberikan perlindungan kepada anak-anak adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan bahagia di masa depan.