PHRI prediksi okupansi hotel 2024 turun 10 persen dibanding tahun lalu

Pengurus Besar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi okupansi hotel akan mengalami penurunan sebesar 10 persen pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, persaingan yang semakin ketat di industri perhotelan, serta adanya perubahan perilaku konsumen.

Menurut Ketua Umum PHRI, okupansi hotel di Indonesia diprediksi akan menurun karena adanya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara ini. Faktor-faktor seperti peningkatan harga tiket pesawat, ketidakstabilan politik di beberapa negara tetangga, serta adanya persaingan dari destinasi wisata lainnya juga turut berkontribusi terhadap penurunan okupansi hotel.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat di industri perhotelan juga menjadi faktor yang memengaruhi penurunan okupansi hotel. Dengan semakin banyaknya hotel-hotel baru yang dibangun di berbagai daerah, persaingan untuk menarik wisatawan menjadi semakin sengit. Hal ini membuat para pemilik hotel harus bersaing lebih keras untuk mempertahankan okupansi hotel mereka.

Perubahan perilaku konsumen juga turut berpengaruh terhadap penurunan okupansi hotel. Konsumen kini lebih memilih untuk memesan penginapan melalui platform online seperti Airbnb daripada menginap di hotel tradisional. Hal ini membuat para pemilik hotel harus terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan agar tetap bisa bersaing dengan penginapan lainnya.

Meskipun prediksi okupansi hotel tahun 2024 menunjukkan penurunan, PHRI tetap optimis bahwa industri perhotelan di Indonesia akan tetap berkembang. Dengan terus melakukan inovasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan beradaptasi dengan perubahan pasar, diharapkan industri perhotelan di Indonesia bisa tetap bersaing dan berkembang di masa yang akan datang.

Article info